PANAS DAN PERPINDAHANNYA
A. Sumber
Energi Panas
Benda
yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi panas. Sumber energi
panas terbesar adalah Matahri. Energi panas juga dapat dihasilkan dari gesekan
antara dua benda, dan api yang dihasilkan dari korek dan kompor.
B. Perbedaan
Suhu dan Panas
Dalam
ilmu pengetahuan alam untuk menyatakan tingkat panas dinginnya suatu keadaan
digunakan suatu besaran yang disebut suhu atau temperatur.
1. Energi
panas merupakan salah satu energi yang dapat diterima dan dilepaskan oleh suatu
benda. Satuan panas dinyatakan dalam kalori dan diukur dengan kalorimeter.
2. Suhu
adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Suhu suatu benda
menunjukkan tingkat energi panas benda tersebut. Satuan suhu yang digunakan
di Indonesia adalah derajat Celcius (°C). Alat untuk mengukur suhu disebut
termometer.
C. Akibat
Perubahan Suhu
Suhu
menunjukkan derajat panas benda. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas
benda tersebut. Suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Energi
panas dapat mengubah benda. Beberapa benda akan mengalami pemuaian. Pemuaian
panas adalah perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah panjang, lebar,
luas, atau berubah volumenya karena terkena kalor atau panas.
Tetapi
sebaliknya, benda dapat mengalami penyusutan. Penyusutan adalah perubahan suatu
benda yang menjadi berkurangnya panjang, lebar, dan luas karena terkena suhu
dingin. Pemuaian dan penyusutan bisa terjadi pada logam, udara, dan air.
Berikut
ini adalah beberapa contoh pemuaian dan penyusutan benda karena perubahan suhu
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pemasangan
Kaca Jendela
2. Ban
Sepeda/Motor dan Mobil
3. Kawat/kabel
Listrik dan Telepon
4. Pemuaian
yang Terjadi pada Gelas Kaca
5. Pemuaian
pada Sambungan Rel Kereta Api
6. Penggunaan
Termometer
7. Perpindahan
Panas atau Kalor
Panas
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Panas
dapat berpindah melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
1) Perpindahan
Panas Secara Konduksi
Konduksi
adalah cara perpindahan panas melalui zat perantara, umumnya terjadi pada zat
padat.
Contoh konduksi adalah panci logam yang panas karena
diletakkan di atas kompor yang berapi, pada saat kamu menggoreng, ujung spatula
yang kamu pegang akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan dengan
api kompor, setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan
prinsip perpindahan panas secara konduksi.
2) Perpindahan
Panas Secara Konveksi
Konveksi
adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan bagian zat
perantaranya. Umumnya terjadi pada zat cair dan gas.
Misalnya, air di dalam panci yang dipanaskan hingga
mendidih, perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin
darat dan angin laut, dan penggunaan cerobong asap.
3) Perpindahan
Panas Secara Radiasi
Radiasi
adalah cara perpindahan panas dengan pancaran yang tidak membutuhkan zat
perantara. Peristiwa radiasi yang terjadi sehari-hari adalah sinar matahari
yang sampai ke bumi dan menghangatkan udara serta makhluk hidup di bumi.
Contoh lainnya adalah panas dari api dapat berpindah
ke tubuh tanpa zat perantara, pada saat siang hari tubuh akan terasa panas
terkena sinar matahari.
D. Bahan
Konduktor dan Isolator
1. Konduktor
adalah bahan yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Bahan konduktor yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya terbuat dari bahan
logam. Panci, wajan penggorengan, dan beberapa peralatan masak di dapur terbuat
dari logam. Jenis logam yang paling sering digunakan untuk membuat alat-alat
tersebut antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
2. Isolator
adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan panas. Beberapa bahan yang termasuk
sebagai isolator, antara lain adalah kayu, kain, dan plastik.
3. Semikonduktor
adalah bahan yang sedikit dapat menghantarkan panas.
BENDA
BENDA ISOLATOR, KONDUKTOR DAN SEMI KONDUKTOR
Penggunaan
bahan konduktor dan isolator, dapat diterapkan secara bersamaan pada sebuah
alat. Salah satu contohnya dapat di lihat pada gambar berikut.